2.7.04

Hening

Hening...
Sunyi membeku diantara serak malam yang dibasahi embun. Kepak gontai kelelawar menggusur tiap jengkal angin yang mendesah diantara ketiak dedaunan. Aku terkapar dengan beribu keinginan. Langit memelukku dalam kebisuan. Selalu senyap. Pembaringan terlantar karena mataku yang ingin terus menikmati malam. Mengharap sesuatu datang, dengan senyum dan tetembangan syahdu menghanyutkan nurani.

Lirih sajak bulan mengalun menidurkan bintang-bintang. Awan putih terus berarak tak kenal lelah, mengitari galaksi dan angkasa raya yang rindu jamahan lelagu. Kucoretkan penaku dengan tinta merah, membasahi kertas putih tempatku menghamparkan cerita-cerita. Cinta, rindu, harapan, kesedihan, kegembiraan, serta hasrat hari esok. Bayang-bayang datang, menjelma dibalik pepohonan. Membujur ditiap sudut jalan, mencipta peta-peta asing yang musti aku lalui.

Disinilah kenyataan. Meski hening ,elanda, tapi ada nafas yang terus memburu, denyutan jantung serta detak sendu jam dinding ditembok waktu.

Ah, betapa mesranya kidung malam ini menggendongku, beriring dongeng-dongeng manis yang setia menyapaku sebelum lelapku. Aku yakin ada yang lebih baik diesok hari yang pasti kan kujelang.

Malam... aku ingin tidur lelap bersamamu!

No comments:

Post a Comment