16.7.04

lelaju waktu
mengiringi setiap perhelatan
diperjamuan
mengenang sang silam
mencerna rasa saat ini
lalu merangkai pijar hari depan

lelangkah merambat
mengikuti alur pada tiap lajurnya
menghapus kesunyian
dengan lelaguan bintang

betapa setiap sisinya
ada makna
kisah
rerasa
dan setumpuk warna bianglala

semoga...
esok lebih indah

15.7.04

14 Juli 2004....

Tak sadar,
jatah hidupku didunia ini berkurang lagi
dua puluh tiga tahun sudah
aku menjalani siang dan malam
panas dan dingin, suka dan duka

demikianlah
aku akan terus menjalaninya
................

10.7.04

lalu...
sepercik kata-kata mengurungku
dengan kalimatnya yang rancu
aku tergagap
tenggelam dalam tiap paragrafnya
menusuk-nusuk jantungku
dengan titik dan komanya

sampai mana alinea-alinea berakhir
sedang mulutku telah bisu sekian lama
untuk menjerit dan teriak
"aku bosan dengan kisah ini!"

3.7.04

jika sebaris kata-kata itu
adalah penghinaan,
aku ingin berlari jauh
meninggalkan kenyataan ini

menutup telinga
menutup mata
menutup hati

namun bila kesadaran itu
mampu membuka cakrawala,
maka aku akan menerimanya
seperti waktu aku
bersua dengannya
saat silam


..........
to:mister
... suatu keadaan
datang pada suatu gelaran waktu
membiusku dengan berbagai rayu

aku membisu
pada keheningan matamu

sampai aku tak punya kata-kata lagi
untuk menjamahmu

.............
... suatu keadaan
pada waktu aku mengarungi ombak waktu
reruntuhan tiang-tiang langit
menimbuniku dengan berbagai tanya
tentang kisah hidup yang silih berganti

binar dan pijar alam
memudar dalam keheningan
yang bisu
aku terkapar
meski tegarku masih mendekam dalam-dalam

dan aku harus menjalaninya
sekarang
dan nanti...

2.7.04

Mimpi dan mimpi

Aku mengajakmu berlari
menyusuri tepian hati
digerayangi hasrat yang tumpah ruah
kukulum cumbuan angin diatas jidatku

engkau menoleh
menengadahkan daguku
melihat sepasang merpati
yang hinggap diranting kering
sebuah pohon kamboja

kau namakan hatiku cinta
dan kuajak kau melompati jurang hatiku
menyusuri sungai-sungai kristal

sampai kemanakah perjalanan ini?
sementara, kemaren dan hari ini
aku hanyalah bermimpi
:memiliki
rindu
dalam resah
menimbun luka
di ruang hati

jika
ada kata-kata
berikan saja
satu makna
agar tak hilang
satu bait
yang pernah tertuang

mimpi
biarkan saja
menelusuri
dimensi kelam

to : nok'E

Hening

Hening...
Sunyi membeku diantara serak malam yang dibasahi embun. Kepak gontai kelelawar menggusur tiap jengkal angin yang mendesah diantara ketiak dedaunan. Aku terkapar dengan beribu keinginan. Langit memelukku dalam kebisuan. Selalu senyap. Pembaringan terlantar karena mataku yang ingin terus menikmati malam. Mengharap sesuatu datang, dengan senyum dan tetembangan syahdu menghanyutkan nurani.

Lirih sajak bulan mengalun menidurkan bintang-bintang. Awan putih terus berarak tak kenal lelah, mengitari galaksi dan angkasa raya yang rindu jamahan lelagu. Kucoretkan penaku dengan tinta merah, membasahi kertas putih tempatku menghamparkan cerita-cerita. Cinta, rindu, harapan, kesedihan, kegembiraan, serta hasrat hari esok. Bayang-bayang datang, menjelma dibalik pepohonan. Membujur ditiap sudut jalan, mencipta peta-peta asing yang musti aku lalui.

Disinilah kenyataan. Meski hening ,elanda, tapi ada nafas yang terus memburu, denyutan jantung serta detak sendu jam dinding ditembok waktu.

Ah, betapa mesranya kidung malam ini menggendongku, beriring dongeng-dongeng manis yang setia menyapaku sebelum lelapku. Aku yakin ada yang lebih baik diesok hari yang pasti kan kujelang.

Malam... aku ingin tidur lelap bersamamu!

1.7.04

Ada yang lupa...
Thanks a lot 4 Ch3ch3.
Ini yang mestinya terlewati. Ada saat datang ada saat pergi, ada saat pertemuan ada saat perpisahan.

Semua indah dijalani, semua indah dikenang. Kemarin dan sekarang adalah kenyataan, esok waktunya merangkai harapan dalam dunia baru.

Thanks :
Estie, wik, friends and all my support.