aku, Sri Rama...
yang kini tak hidup di bekunya dunia wayang
berdiri diatas gedebog pisang ditemani sesama jasad kulit hewan
tepekur terkantuk-kantuk memaknai lengkingan pesinden
diiringi gending bertalu-talu memecah keheningan malam
kini aku hidup sebenarnya didunia nyata
tak melulu putih seperti bentangan kain semalam suntuk itu
ada merah darah, ada hijau dedaunan, ada kuning emas diufuk senja
hanya saja kisah hidupku masih sama
berjuang setitik mati mengejar Dewi Sinta yang diculik Rahwana
sendiri - tak ada Hanoman digaris depan
telah kulalui pertarungan yang panjang
bergelut menerjang Rahwana sampai titik darah penghabisan
memporak-porandakan Ngalengkadiraja yang megah
melempar panah - membabat setajam pedang
lalu - aku tersungkur jatuh berimbah darah
terkapar mendekap dada penuh syair cinta kepada Dewi Sinta
aku kalah...
aku tak sanggup membawamu kembali, Dewi Sinta
biarlah jika aku harus mati disini - diinjak-unjak Rahwana
asal kau tahu aku adalah seorang ksatria
dan cinta dalam dada ini tak akan pernah mati
meskipun darahku habis menumpah ke bumi
Semarang, 19 Januari 2007
Kepada : Ade [my beloved]
- akankah aku mati dan membiarkanmu dibawa Rahwana??
lhah kok Ramanya nyerah gini sih?..gag ada dalam kamus tuh! :D
ReplyDeleteayooo semangaaat!!
nyerah bukan berarti kalah kan??
ReplyDeletetunggu tanggal mainnya...
What language is this? It has many Hindi words!
ReplyDelete