Terkait dengan adanya short message service (SMS) yang bisa 'menyantet' dan diisukan telah menewaskan beberapa orang, kepala Bagian Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri mengingatkan dan meminta untuk seluruh lapisan masyarakat di daerah ini untuk tidak mempercayai hal itu.
Melalui telepon selulernya dari Batam, Johan mengatakan, SMS tersebut bukan dikirim oleh dukun atau tukang santet. Dan bukan pula dikirim oleh seseorang yang saat ini tengah memperdalam ilmu hitamnya seperti rumor yang berkembang di tengah masyarakat.
"SMS yang mengatasnamakan 0866 itu hanya SMS iseng. Pesan singkat itu dibuat salah seorang Anak Baru Gede (ABG) dari Tanjung Uban, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau," jelas Johan seraya mengaku putrinya juga sempat melarangnya untuk mengangkat telepon selulernya jika dihubungi nomor 0866.
Malah menurut Johan, karena sangat takut, anaknya berpesan selama di Batam agar tidak menghidupkan handpone. "Saya juga tidak tahu darimana anak saya itu mengetahui tentang SMS 0866 itu," terang Johan.
Selanjutnya, berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun dari masyarakat Kota Batam di sela-sela mengikuti kegiatan Batam Expo 2008 di Gedung Sumatera Promotion Center Kota Batam, Kamis (8/5), Johan menjelaskan, siapa sebenarnya pengirim SMS itu mulai terkuak.
"SMS itu dibuat ABG tersebut hanya untuk mengusil teman-temannya. SMS tersebut dikirim di saat ABG dari Tanjung Uban itu di saat yang bersangkutan sedang tidak ada kegiatan. Hanya SMS iseng," terang Johan..
Ditambahkan Johan, mengutip pemberitaan di salah satu harian terkemuka terbitan Batam pada Kamis (8/5), Johan mengatakan, adapun isi SMS yang dibuat 'Budak Tanjung Uban' itu, yaitu meminta teman-temannya untuk berhati-hati jika menerima SMS dari nomor 0866 dengan tampilan warna merah di layar ponsel.
Dan, sebaiknya tidak diangkat karena bisa menyebabkan orang yang mengangkatnya meninggal dunia. Masih menurut SMS tadi, di Jakarta disebutkan kalau ada orang yang meninggal dunia setelah membukanya. Untuk meyakinkan teman-tamannya, ABG tersebut, meminta agar SMS itu diteruskan ke nomor lain.
"Menurut pengakuan ABG itu di media tersebut, dia memang hanya iseng dan tidak menyangka kalau SMS itu menyebar luar sampai keluar Provinsi Kepulauan Riau," imbuh Johan.
Pada bagian lain Johan juga membantah jika ada masyarakat Kabupaten Bengkalis ada yang meninggal setelah menerima SMS iseng itu. "Saya sudah kontak dan cek ke seluruh camat kebenaran informasi itu. Informasi itu sama sekali tidak benar," tegas Johan.
No comments:
Post a Comment